Senin, 10 Oktober 2016

KUANSING TUNTASKAN KEGIATAN OPERASIONAL PENUMBUHAN CALON KELOMPOK MANDIRI TAHUN 2016







Teluk Kuantan, kegiatan anggaran dekonsentrasi Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Pemberdayaan Masyarakat Kelautan dan Perikanan (BPSDMP-KP) melalui Badan Koordinasi
Penyuluhan Provinsi Riau yang dialokasikan di Kabupaten Kuantan Singingi pada tahun 2016 hingga pertengahan September ini telah rampung di laksanakan. Adapun jumlah kelompok perikanan yang di bina meliputi kelompok perikanan yang dikukuhkan menjadi kelas pemula sebanyak 13 kelompok, kelompok perikanan yang ditingkatkan dari kelas pemula ke kelas madya berjumlah 30 kelompok, sedangkan kegiatan pertemuan kelompok mendukung peningkatan produksi perikanan yang di canangkan sebanyak 10 kelompok batal dikerjakan akibat rasionalisasi pengurangan anggaran sehingga jumlah kelompok perikanan yang dibina secara keseluruhan sebanyak 43 kelompok.

Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Kuantan Singingi Ir. Emmerson selaku penanggungjawab program ini pada kesempatan sosialisasi dengan ketua kelompok penerima kegiatan mengajak semua komponen yang terlibat agar mensukseskan program ini, mulai dari tim teknis kabupaten, petugas pendamping, penyuluh perikanan maupun kelompok perikanan. Patut kita syukuri dan terimakasih kepada pihak kementerian kelautan dan perikanan melalui BPSDMP dan badan koordinasi penyuluh Provinsi Riau yang telah mengalokasikan program ini di Kabupaten Kuantan Singingi karena sekecil apapun fasilitas yang kita terima akan mendatangkan manfaat bagi kita dan akan member kontribusi kepada pembangunan perikanan di wilayah kita. Khusus untuk kegiatan operasinal penumbuhan dan calon kelompok mandiri ini menurut kadis Emmerson secara nyata akan memperkuat kelembagaan pelaku utama baik itu berbentuk kelompok pembudidaya ikan (POKDAKAN), kelompok pengolah dan pemasar (POKLAHSAR), kelompok usaha bersama (KUB) maupun POKWASMAS agar berfungsi dan memberdayakan anggota kelompok menjadikan kelompok sebagai satu kesatuan belajar, berembuk, bertukar pendapat dan mencapai kesepakatan untuk satu keputusan, kemudian satu kesatuan usaha sebagaimana motto pendahulu kita “berat sama dipikul ringan sama di jinjing” pepatah ini menyiratkan bahwa sesame anggota harus melestarikan budaya gotong royong dilakukan secara bergiliran dengan rasa kekeluargaan sehingga dengan bantuan sesame anggota dapat menekan biaya/ cash, demikian pula permasalahan sarana produksi maupun pemasaran jika diatur akan menguntungkan setiap anggota dan pihak konsumen, terakhir fungsi kelompok adalah satu kesatuan produksi. 

Ir. Emmerson menambahkan bahwa kegiatan ini terdiri dari dua kelompok pekerjaan yang berbeda. Pertama pengadaan alat perlengkapan kelompok dan kedua menormalisasikan system penyuluhan yakni pertemuan kelompok, untuk perlengkapan kelompok antara lain akan disediakan untuk setiap kelompok plang nama kelompok, papan struktur organisasi kelompok, buku-buku pencatatan/ inventarisasi kegiatan kelompok, cap stempel kelompok dan sertifikat pengukuhan kelompok. Sedangkan kegiatan pertemuan akan disimulasikan bentuk pertemuan yang harus dikerjakan oleh anggota. Misalnya tata tertib pertemuan, apa tugas pengurus, ketua sekretaris dan bendahara, bagaimana peranan anggota, untuk menunjang kegiatan ini setiap peserta dan petugas disediakan buku/ ATK, konsumsi dan bahan rapat serta alat peraga.

      Tim teknis yang dibentuk Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Kuantan Singingi terdiri dari Joni, SP, Eka Satria, S.Pi, dan As’ari, S.ST yang dibantu oleh staf Binus Raja Zulham, S.Pi, untuk pendamping berasal dari penyuluh terpilih yakni Zefriyan, S.Pi, Adil Panji Hendri, S.Pi, Yudika Yendra, S.Pi, Raja Purnamawati, S.Pi dan Soni Wan Putra, S.Pi. adapun tugas tim teknis kabupaten konsultasi rancangan dan aksi yang akan dikerjakan oleh petugas pendamping berdasarkan petunjuk pelaksana yang diteri madari BPSDMP-KP seperti desain plank nama papan struktur dan perlengkapan lainnya, demikian juga penyusunan jadwal kunjungan petugas pendamping kepada kelompok kategori penumbuhan masing-masing lima kali dan kategori peningkatan kelas kelompok masing-masing tiga kali.



Menurut Lian Parlian sekretaris kelompok budidaya ikan “Patin Jaya” pelaksanaan kegiatan ini mendapat respon sangat positif dari pengurus dan anggota kelompok karena selama ini keterbatasan atau hambatan untuk penyediaan kelengkapan kelompok adalah dana, ketidakmampuan pengurus menyediakan biaya untuk memenuhi kebutuhan organisasi. Dengan telah lengkapnya atribut kelompok menjadi kebanggaan anggota terhadap organisasinya demikian pula dengan simulasi pertemuan, banyak pemikiran dan ide yang selama ini belum tersampaikan sekarang timbul semangat dan keberanian untuk mengukapkannya.(BU-J).